Media Kalbar Satu

Sinopsis Meloholic Episode 1


Di Universitas Eunha, tepatnya di atap kampus terdapat seorang mahasiswa pria ( Yoo Eun Hoo ) yang menyatakan perasaannya kepada seorang wanita. Wanita tersebut bernama Seol Ah, tetapi melihat dari bicaranya Seol Ah malu akan sikap Eun Hoo. Dengan terpaksa Seol Ah menerima pernyataan cintanya dengan senyum terpaksanya. 

Malam hari, Eun Hoo berkunjung ke tempat Seol Ah sambil membawa kue buatannya. Berulang kali Eun Hoo memencet bel tetapi tidak ada tanggapan dari dalam kamar bernomor 301 itu. Ia pun menghubungi Seol Ah, akan tetapi nomernya tidak dapat dihubungi.

Eun Hoo ternyata mengetahui password kamar Seol Ah { abang Eun Hoo terlalu polos -_-, } akan tetapi passwordnya sudah di ganti. HaHa. Ia pun menitipkan kue buatannya kepada tetangga kamar Seol Ah, dan memintanya untuk menyimpan kuenya di kulkas agar tidak meleleh. Tetangganya membawanya tanpa bersuara.
Pulang dari tempat Seol Ah, Eun Hoo membayangkan Seol Ah yang menyukai kue buatannya, dan membayangkan jika Seol Ah menginginkan Eun Hoo menemaninya malam ini. Eun Hoo berkata bahwa dia belum siap. HaHa

Tapi pada kenyataannya ia mendapatkan pesan dari Seol Ah bahwa ia meninginkan putus. Bersamaan dengan suara petir dan turunnya hujan deras. Eun Hoo menanggapinya lelucon, ia pun menghubungi Seol  Ah lagi-lagi ia mendengar suara operator. Eun Hoo menanyakan alasannya putus, Seol Ah menjawab bahwa Eun Hoo tidak memahami perasaan wanita.

Dan Tampak dari belakang ada seorang pria bertudung, Eun Hoo menyadari keberadaanya pria yang membawa bata ditangannya, merasa terancam ia pun lari tapi naas dari  arah belakang pria tersebut memukulnya tepat di kepalanya.

Eun Hoo pun tumbang, sejenak ia sadar dan memegang pergelangan kaki pria bertudung itu. Ia merasakan seolah melihat sesuatu, melihat bahwa pria bertudung itu mengetikkan sesuatu di layar komputernya “Akan kubunuh mereka semua”. 

Di rumah sakit dimana Eun Hoo dirawat,  terdapat siaran TV yang menayangkan sebuah berita mengenai kasus pembunuhan gadis (20 tahun) yang berlokasi di apartemen studio Di Heuseok-dong, Dongjak-Seoul. Gadis tersebut terbunuh dalam keadaan telanjang di bak mandinya. Eun Hoo tengah siuman, Seorang suster mengecek keadaan Eun Hoo sambil memegang tangannya.

Bersamaan itu Eun Hoo dapat mendengarkan apa yang dipikirkan suster tersebut. Eun Hoo mengetahui bahwa ia mengumpat kepadanya. Tapi suster mengela bahwa ia tidak mengumpat, suster pun melepas tangannya, akan tetapi Eun Hoo gantian memegang tangannya, Eun Hoo melihat bahwa suster tersebut sengaja meludah dan memberi kotoran (upil) pada kopi pesanan teman sesama susternya. Hyekk

Di lorong rumah sakit, Eun Hoo bertemu dengan Ahjumma. Ahjumma tersebut menanyakan kamar 512 Eun Hoo pun mengarahkan ke lantai 4. Ahjumma berterimakasih sambil menyentuh tangan Eun Hoo, Eun Hoo pun dapat mengetahui pemikirannya Ahjumma mengenai performanya di malam hari. HaHa, lagi-lagi Eun Hoo mengira bahwa ia mendengar dari perkataan Ahjumma, padahal Ahjumma hanya membatin. Ahjumma pun merasa kesal dan pergi.

Eun Hoo melihat sekumpulan suster tengah berbincang sambil meminum kopinya masing-masing. Eun juga melihat Suster yang merawatnya tadi tengah di sapa oleh sekumpulan suster tersebut, seketika ia mengingat kopi yang di beri ludah. ia mengernyit.

Eun Hoo berjalan ke lorong-lorong, ia melihat sebuah TV yang menayangkan bahwa seorang pria di TV tersebut bisa membaca pikiran seseorang. Sejenak ia mengingat pria bertudung yang menyerangnya, Eun Hoo berkata “Mustahil”.

Kembali ke kamar inapnya, kini Eun Hoo tengah di wawancarai seorang polisi, polisi tersebut menanyakan apakah Eun Hoo mengingat sesuatu. Akan tetapi Eun Hoo tidak mengingat apapun, Eun Hoo mengatakan bahwa ia dapat mendengar dan melihat isi pikiran orang lain ketika ia menyentuh orang tersebut. Polisi tersebut merasa aneh padanya, ia pun meminta Eun Hoo untuk beristirahat. Eun Hoo pun menyentuh tangan si polisi, tapi anehnya ia tidak bisa membaca pikiran polisi datar tersebut. HaHa

Eun Hoo sehat kembali, kini ia berada di kampus. Ia bertemu dengan temannya, temannya sekedar menanyakan kabarnya, mengetahui bahwa Eun Hoo baik-baik saja, ia pun pergi sambil tos. Eun Hoo pun merasa bahwa pembacaan pikiran itu tidak bekerja, dia merasa dirinya gila sesaat. Eun Hoo melihat Seol Ah tengah berjalan dengan kedua temannya sambil tertawa-tawa. Eun Hoo ingin menyapanya tapi ia tidak berani mengingat perkataannya bahwa ia tidak memahami perasaan wanita.

Di lift, Eun Hoo berdesak-desakkan dengan sekumpulan mahasiswa (Wanita), dia pun tak sengaja bersentuhan, ia pun bisa mendengar keluhan-keluhan wanita-wanita itu, ada yang ingin bolos kuliah, ada yang ingin melepas branya, ada yang merasa panas, ada yang ingin pergi ke toilet, ada yang ingin berwisata, dan lain-lain. Pada kenyataannya tidak ada yang bersuara, tapi Eun Hoo bisa mendengar semuanya. Eun Hoo pun merasa berisik.

Eun Hoo pun menyadari bahwa ia hanya mendengar pemikiran seorang wanita saja, ia pun memastikan kepada Ahjumma Cleaning service yang berpapasan dengannya. Eun Hoo menyentuh tangan Ahjumma dan ia mendengar keluhan si Ahjumma tersebut. Ia pun mengingat Seol Ah, ia berlari ke apartemennya, sesampai disana ia melihat Seol Ah dengan seorang pria lain. Eun Hoo memastikan apakah karena pria tersebut ia menginginkan putus.

Seol Ah menyangkalnya, Seol Ah berkata bahwa ia sudah mengenalnya lama ia menganggap bahwa pria itu seperti kakaknya. Seol Ah ingin di temani pria tersebut, karena takut akan tetanggnya yang meninggal yang kamarnya di tandai dengan garis polisi.

Eun Hoo bertanya  “ Kamu tidur dengan seseorang, yang sudah seperti kakakmu?”
Seol Ah “ Apa” ?

Eun Hoo berkata bahwa ia bisa membaca pikiran, dan meminta Seol Ah jujur. Seol Ah memegang tangan Eun Hoo disitu Eun Hoo bisa melihat pemikirannya ia mengetahui bahwa saat Eun Hoo berkunjung sambil membawa kue, Seol Ah berada dirumah dengan pria tersebut sambl bercu*bu. Tidak tahan melihatnya pemikiran Seol Ah , Eun Hoo sampai mimisan. Seol Ah panic dan mengambilkan tissue, tapi Eun Hoo menggempaskan tangan Seol Ah dan berkata kurang ajar.

Eun Hoo memastikan dan bertanya apakah ketika Seol Ah memutuskannya selagi ia tidur dengan dengan pria tersebut. Seol Ah terkejut. Eun Hoo mengatakan bahwa Seol Ah tidak punya sopan santun. Seol Ah berkata bahwa Eun Hoo tidak menyukainya, jika ia menyukainya ia akan tahu apa yang Seol Ah suka dia mengatakan bahwa Eun Hoo hanya berusaha menjadi pria setia. Eun Hoo menyangkalnya

Di danau Eun Hoo mengingat perkatan Seol Ah. Beberapa saat kemudian datanglah seorang wanita yang sedang mabuk. Eun Hoo berniat pergi akan tetapi wanita tersebut mencegah kepergiannya dengan memegang pergelangan tangan Eun Hoo, Eun Hoo pun bisa membaca pemikirannya ia mengetahui bahwa wanita tersebut telah ditinggalkan pacarnya tanpa memberi kabar. Eun Hoo pun kembali duduk menemani wanita tersebut, Eun Hoo berkata bahwa ia juga baru putus dengan pacarnya. Wanita itu seolah menjadi pendengar setianya,

Ia pun menyarankan untuk melupakan wanita tersebut dan jangan menyalahkan dirinya. Wanita itu mengajak Eun Hoo untuk bersulang, minum bersama dan mereka pun mabuk bersama. Eun Hoo berkata pada wanita tersebut bahwa ia bisa membaca pikiran orang lain jika ia menyentuhnya. Wanita tersebut pun mengetes apa yang wanita itu pikirkan, dan wanita itu meminta Eun Hoo menebaknya. Dan disitulah Eun Hoo melihat bahwa wanita tersebut meiliki kepribadian yang berbeda. Eun Hoo berkata bahwa ada dua orang sambil setengah mabuk.

Pagi harinya, seorang Ahjusshi petugas kebersihan membangunkan Eun Hoo yang tengah tidur seperti orang gelandangan.  Eun Hoo malah menanyakan dimana dia, dia yang di maksud adalaha wanita yang minum bersamanya tadi malam. Ahjusshi merasa bahwa Eun Hoo masih mabuk dan mengabaikannya. Sedangkan Eun Hoo setengah sadar melihat tangannya yang bertuliskan “Kamu Gila”

“ Kamu Gila” 
Eun Hoo kini sedang di ruang Profesor Kim. Prof. Kim tersebut mengatakan bahwa Eun Hoo gila karena bisa membaca pikiran orang lain. Eun Hoo juga menambahkan bahwa terkadang ia juga melihat sesuatu yang di pikirkan orang tersebut dan itu hanya ampuh terhadap wanita. Prof Kim terlihat terkesan , ia pun ingin menghubungi senior yang sekarang jadi psikiater. 
Eun Hoo “ Hyung, aku serius!”
Pria “Tidak apa-apa, kamu bisa merasa stress, itu biasa”.

Prof memberikan nomer seniornya tersebut, dan mengatakan bahwa Eun Hoo membutuhkan seorang ahli. Beberapa saat kemudian, datang seorang wanita. Wanita tersebut ingin menemui Prof Kim, akan tetapi kelihatannya ia sibuk, Eun Hoo mengambil kesempatan ini untuk mengubah pikirannya Prof Kim, ia pun menanyakan kepada wanita itu apa pendapatnya tentang Prof Kim.

Eun Hoo memegang tangan wanita itu dan ia bisa melihat bahwa Prof Kim ada hubungan dengan wanita itu dalam penglihatannya wanita itu berkata bahwa Prof Kim seksi. Eun Hoo tersadar, lagi-lagi ia tidak melihat orang bercu*bu. Eun Hoo pun meniru adegan ketika wanita membisikkan ke telinga Prof Kim bahwa ia seksi, Prof Kim pun akhirnya  percaya. 

Eun Hoo dan Prof Kim tengah berbincang di halaman kampus. Prof Kim mengatakan bahwa hal yang dialami Eun Hoo adalah karunia tuhan. Dan dengan keahlian Eun Hoo, Eun Hoo dapat memikat hati wanita. Prof Kim membayangkan Jun Ji Hyun, Song Hye Kyo, Scarlett Johanson, Jenffer Lopez dan Putri Monako, jika dapat memikat para wanita seakan mengeggam seluruh dunia. LOL 
Prof Kim bertanya “ Apa yang pertaa kita lakukan? Apa jurusan dengan mahasiswi terbanyak? Bagaimana jika ke kelas tari atau kuliah ilmu pangan dan gizi ?”
Eun Hoo menjawab “ Tapi aku terlanjur mendaftar wamil karena murka” 
Prof Kim “ Apa?” EEKKKKK (Suara Kambing)

Prof Kim mengantarkan Eun Hoo yang akan berangkat Wamil. Prof Kim meminta Eun Hoo untuk menjaga tangannya dan jangan melakukan pekerjaaan keras, karena hidup mereka tergantung pada tangan Eun Hoo. LOL

Eun Hoo mengatakan kepada Prof Kim bahwa ketika ia bebas dari tugas wamil, ia berjanji akan memiliki pacar yang mengagumkan.

3 Tahun kemudian…
Di Universitas Eunha Terdapat dua mahasiswa tengah memandang poster seorang wanita. Kedua mahasiswa tersebut memuji kecantikannya.
Mahasiswa 1 “ Andaikan bisa berkencan dengannya. Aku ingin mengencaninya”
Mahasiswa 2 “ Dasar mesum. Kamu gila. Untuk apa dia mengencani orang seperti kita?”
Mahasiswa 1 “ Apa? Memang tidak boleh berharap ?” siapa yang akan mengencani gadis sepertinya ?

Mahasiswa 2 “ Dia pasti hebat, dia tidak sebanding dengan pecundang seperti kita”
Mahasiswa 1 “ aku ingin membawa (poster) ini pulang”
Beberapa saat kemudian datang seorang wanita, yang ternyata wanita itu adalah wanita yang berada di poster. Wanita tersebut menanyakan tentang departemen psikologi. Sontak mereka pun terkejut.

Seorang pria tengah presentasi di depan mahasiswa. Dan ternyata pria yang presentasi itu adalah Eun Hoo. Walaupun ia tertinggal jauh karena mengikuti wamil. Dosen (wanita) memuji presentasinya yang sangat bagus. Wanita / Dosen tersebut ( yang ada hubungan dengan Prof Kim) {penulis belum tahu namanya.

Usai presentasi, mahasiswa yang berada di kelas dikejutkan oleh kedatangan Jae Hee ( Wanita yang di poster) yang langsung menampar Eun Hoo. Wanita itu mengatakan bahwa ia menyukai Eun Hoo kemudian langsung memeluknya. Karena mereka saling kenal Eun Hoo pun membalas pelukannya,. Eun Hoo yang tengah berpelukan tiba-tiba mengedipkan matanya pada mahasiswi bertopi yang memakai masker. Mahasiswi itu baru saja memasuki kelas, ia sontak mematung karena bingung dengan apa yang dilihatnya. Mahasiswa itu pun merasa aneh dan buru-buru mengambil tempat duduk.

Eun Hoo dan Jae Hee kini berbincang di halaman kampus. Beberapa mahasiswa melihat mereka karena penasaran. Eun Hoo mengetahui bahwa ada beberapa wartawan tengah meliput Jae Hee secara sembunyi-sembunyi. Eun Hoo juga tahu Jae Hee ingin mempunyai skandal dengan non selebritis, agar menutupi skandal tentang perselingkuhannya. Ia juga tahu bahwa Jae Hee ingin terlihat menanti kepulangan Eun Hoo.

Jae Hee bertanya “ Dari mana kamu tahu?”
Kata Eun Hoo itu sudah jelas, Eun Hoo pun menyebutkan beberapa kesukaan Jae Hee selagi ia memegang tangannya. Jae Hee tersenyum senang karena Eun Hoo mengetahui semunya. (adegan ini diiringi music)

Jae Hee “ Bisakah kamu jadi pacarku?”
Eun Hoo “ Sudah kubilang. Aku tidak tertarik pacaran” seketika itu music pun berhenti.

Ada 3 mahasiswi tengah bergosip. Ternyata kabar mengenai Eun Hoo dan Jae Hee yang berpacaran sudah menyebar luas di sosmed.

Mahasiswi rambut pendek berkata “ Katanya dia (Eun Hoo) tidak mau berpacaran”.
Mahasiswi rambut coklat bergelombang berkata “ Apa maksudmu?. Dia masuk kuliah tahun 2014. Dia jauh lebih tua dari kita. Bagaimana bisa dia lebih muda ?
Mahasiswi rambut pendek berkata “ itu..”

Mahasiswi rambut pendek itu pun menceritakan bahwa si Eun Hoo sering didekati wanita, sekedar mengajaknya makan bersama , menonton bersama, tetapi jawabnnya tetap sama “ Maaf, Aku tidak tertarik berpacaran”. 

Tapi kini 3 mahasiswi tersebut terkejut karena Eun Hoo tangah berpacaran.
Mahasiswi rambut pendek berkata “Seharusnya aku mengajaknya berkencan”
Seketika itu juga Eun Hoo berjalan di depan mereka sambil berkata “Situasi akan tenang untuk sementara, seharusnya kulakukan ini lebih awal”


Eun Hoo tidur di ruangan Prof Kim, Prof Kim pun membangunkannya karena ingin menunjukkan hasil tes Eun Hoo.
“Apa yang kamu lakukan?”
“ Kau bisa mati!!”

Melihat Hasil Rongsen kepalanya Eun Hoo dari tiga tahun yang lalu dengan pekan lalu, Prof kim menunjukkan bahwa di kepalanya terdapat pembuluh darah yang pecah.
Prof Kim berkata “Tidak masalah memakai kekuatanmu sesekali, tapi jika kamu menerima informasi terlalu banyak sekaligus, otakmu bisa lelah. Kamu merasakan pusing akhir-akhir ini? Mungkin ini alasannya”

Eun Hoo berkata “Hyung (Dae Chul), aku mengerti. Aku akan berhati-hati. Jangan mengomel”
Prof kim  “Mengomel? Hisshh kanapa menolak Jae Hee? Pikirmu kamu siapa? Kenapa?
Eun Hoo “ Aku mengagumimu bertanya”
Prof Kim “ Aigoo”

Prof Kim memegang tangan Eun Hoo, ia menyinggung mengenai perkataan Eun Hoo ketika akan berangkat wamil, Eun Hoo bilang akan berpacaran dengan wanita yang mengagumkan tapi Eun Hoo malah menolak beberapa wanita yang mendekatinya. Bahkan Prof Kim mengaku jika jarinya tida cukup untuk menghitung semuanya. Sebenarnya apa masalah Eun Hoo, kenapa ia tidak berpacaran dengan mereka? Jika Prof Kim jadi Eun Hoo ia akan berpacaran denga mereka semua.

Eun Hoo “Hyung, bayangkan jika kamu bisa mendengar pikiran pacarmu saat bercu*bu”
Prof kim pun sudah membayangkan mengenai adegan ia bercu*bu dengan wanitanya. Seketika itu juga ia teriak-teriak. Eun Hoo tertawa.

Eun Hoo “ Lihat ? mengetahui semuanya itu tidak baik, aku mengetahui mereka berbohong dan pura-pura polos. Aku tahu semuanya, aku membiarkannya berkali-kali. Jika terjadi berulang-ulang, kamu akan kecewa pada akhirnya. Setelah tiga tahun pengalaman, itu yang kupelajari”
Prof Kim berkata  “Bagaimana wanita tidak bertingkah polos, kita hanya perlu mengabaikannya”.

Eun Hoo mengatakan kepada Prof Kim untuk tidak memintanya berpacaran mulai sekarang. Jika Prof Kim mengenalkannya dengan orang yang berbeda, mungkin Eun Hoo akan mempertimbangkan.
Prof Kim “ Maksudmu seperti wanita kasar?”

Eun Hoo “ Bukan. Harus ada empat kelebihan. Dia tidak boleh berpura-pura, berlagak polos, berbohong, dan mudah ditebak. Singkatnya, aku hanya akan berpacaran jika jatuh cinta dengan hatinya”

Prof Kim “ Tidak ada wanita seperti itu di dunia ini” {apa kalian setuju?>_<}
Eun Hoo “ Benar sekali. Kurasa tidak ada” {Eun Hoo pun setuju T-T}

Eun Hoo mengambil buku di lokernya, tiba-tiba saja kepalanya pening, penglihatannya sedikit buram. Tidak lama setelah itu penglihatannya jelas, kembali semula. Ketika akan menutup lokernya, ada Mahasiswi yang bersandar di loker sebelahnya sambil memandangnya. Membuat Eun Hoo terkejut. Mahasiswi itu mahasiswi yang memakai topi sekaligus masker.

Mahasiswi bertopi : Kau mengenaliku bukan?

Seketika itu Eun Hoo teringat mahasiswi yang baru datang dikelasnya yang ia beri kedipan, saat berpelukan dengan Jae Hee.
Eun Hoo : Aku telah mengenalmu.
Mahasiswi bertopi : Sudah kuduga, bagaimana kamu mengenalku? Dimana dan kenapa?
Eun Hoo : Aku tadi melihatmu

Mahasiswi bertopi tersebut langsung membungkam mulut Eun Hoo dengan jari telunjuknya. Ia mengatakan bahwa dimana Eun Hoo bertemu dengannya itu bukan dirinya maka Eun Hoo harus melupakannya sepenuhnya dan ia meminta Eun Hoo maupun dirinya berpura-pura tidak saling mengenal. Mahasiswi bertopi tersebut meninggalkan Eun Hoo yang bengong

Baru beberapa langkah mahasiswi bertopi itu jatuh tersungkur. Beberapa mahasiswi yang berada di lokasi menertawakannya, mahasiswi bertopi pun jalan cepat karena sangking malunya. Siapa di?? LOL :D
Eun Hoo “ Siapa orang gila itu? Tapi ia tampak tidak asing”

Di sebuah kafe ada seorang pelayan yang memandang sinis sepasang kekasih yang merayakan ulang tahun si wanita. Si wanita tampak bahagia dengan kejutan si pria.

Pelayan tersebut menyiram cendela sambil berkata “ Astaga. Pasangan bodoh, tidak pantas duduk sedekat itu di tempat umum, aku harus memisahkan mereka”. Karena merasa takut, sepasang kakasih tersebut berniat pergi. Akan tetapi
“ Astaga, permisi kalian harus membersihkan kekacauan yang kalian buat” kata Pelayan dengan senyuman paksa

Ternyata pasangan kekasih itu satu kampus dengan Eun Hoo. Aksi romantis mereka tengah di perhatikan oleh 3 mahasiswa, salah satu mahasiswa yang berkacamata (Mahasiswa 1) penasaran bagaimana si pria yang mengikuti wamil bisa berpacaran. (Mahasiswa 2) mengatakan bahwa pria tersebut satu kelompok dengan Eun Hoo. Dia menceritakan bahwa pria tersebut mengikuti kencan buta saat liburan, tapi ia di tolak mentah-mentah. Pria itu tidak makan atau tidur berhari-hari.

Dari sini kita bisa lihat bahwa saat Eun Hoo menghampir pria itu Eun Hoo berkata bahwa ia bisa membantunya. Ia meminta pria tersebut untuk memperkenalkannya satu kali saja. Tentu saja Eun Hoo menggunakan kekuatannya yaitu tangannya.

Ketiga mahasiswi pun heran bagaimana bisa wanita yang awalnya meninggalkan pria-pria itu bisa kembali kepada mereka. Mereka pun mengagumi legenda cerita itu.

Eun Hoo menabrak seorang wanita, wanita tersebut bernama Kim Go Eun. Ternyata ia sengaja menabraknya karena permintaan mahasiswa berkaca mata. Pria berkaca mata itu bernama Byung Cheol. Eun Hoo mengatakan kepada Byung Cheol bahwa Go Eun Tidak mengenalnnya. Kata Byung Cheol Go Eun berbohong, ia mengaku bahwa setiap malam mereka makan bersama, tampaknya Byung Cheol marah lalu ia pun pergi.

Prof Kim presentasi di depan mahasiswanya mengenai kasus pembunuhan 3 Maret 2014 dan 14 Juni 2014. Kasus pembunuhan 3 Maret 2014 ini di ketahui bahwa polisi tidak menemukan bukti sidik jari pelaku. Dan Prof Kim mengatakan bahwa pembunuhan itu direncanakan. Sedangkan untuk kasus 3 bulan setelahnya (14 Juni) seketika itu Eun Hoo teringat akan kunjungannya ke rumah Seol Ah. Kata Prof Kim Tidak ada bukti pelaku, adanya CCTV palsu.

Prof Kim pun menanyakan kepada mahasiswanya apakah kasus ini dibunuh oleh pelaku yang sama?  Beberapa mahasiswa mengacungkan tangan pertanda setuju. Kim Go Eun di panggil Prof Kim untuk ditanyai pendapatnya. Beberapa mahasiswa merasa aneh akan namanya yang asing di kelas. Bahkan Eun Hoo tidak menyangka bahwa ia satu kelas. Tapi Kim Go Eun yang dimaksud Eun Hoo berbeda dengan yang mengacungkan tangan.

Kim Go Eun Ini adalah mahasiswi yang bertopi dan memakai masker. Lalu yang di tabraknya tadi siapa? Setelah menjawab pertanyaan Prof Kim. Suara teriakkan yang menyebutkan nama Go Eun menggema sampai ruang kelas. Mahasiswa pun berbondong-bondong keluar kelas. Teriakan itu berasal dari atap.

Suara sirine polisi memenuhi lingkungan kampus. Byung Cheol saat ini berada di atap kampus, ia meneriakkan nama Go Eun, Prof Kim memintanya untuk turun. Tapi Byung Cheol tidak memedulikannya. Byung Cheol meminta Go Eun untuk menerimanya. Mahasiswi bertopi dan Go Eun yang bertabrakan dengan Eun Hoo sama-sama berkumpul. Jika mahasiswi bertopi itu bukan Go Eun lalu di siapa?...

0 Response to "Sinopsis Meloholic Episode 1 "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Pasang iklan di Kalbar Satu

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Media Kalbar Satu